Rabu, 13 Mei 2009

Emang Dasar Malingsia

saat membaca sebuah koran harian pagi siang tadi, ada satu headline yang menarik perhatian saya. temanya bukan tentang politik yg lagi hangat2 nya bahas masalah koalisi parpol, bukan juga tentang agama yg kemaren rame dipolitikana, juga bukan tentang si AA dg miss caddy nya itu, melainkan tentang perang Indonesia vs Malaysia. opss, jangan kaget dulu kawan, bukan perang sungguhan, tapi adalah perang didunia maya, judul beritanya ; Hacker Indonesia kerjai 50 situs Malaysia.

usut punya usut, rupanya para hacker yg mengerjai 50 situs malaysia tsb kebakaran jenggot, nyali mereka ditantang utk berperang kembali didunia maya oleh hacker2 Malaysia. alhasil, tanpa sungkan, tanpa gentar mereka pun menyerang, dan kelima puluh situs tsb dibobol dan katanya sampai kini belum juga berhasil diperbaiki oleh siempunya situs.

dari shoutbox yg disematkan mereka, ternyata berisi caci maki terhadap malaysia. contohnya salah seorang hacker yg menamakan dirinya Rasa Sayange menulis ;Malaysia sudah terbukti sebagai negara yg suka maling. rasa sayange, reog ponorogo pun diakui sebagai budaya seni mereka. emang dasar Malingsia.

sah-sah saja para hacker kita meluapkan kekesalan mereka seperti itu. ini juga bukti bahwa mereka mencintai negerinya dan tak sudi kalo negeri yg dicintainya ini di zalimi atopun dipandang tak ada oleh negara lain, khususnya negara2 tetangga.seharusnya sebagai negara bertetangga hendaknya saling menghormati satu sama lain, apalagi Malaysia adalah saudara muda Indonesia, serumpun pula, lalu mengapa Malaysia selalu terkesan tidak menghormati Indonesia, at least sebagai saudara yg lebih tua,

memang kesejahteraan ekonomi menjadi salah satu alasannya. dg tingkat ekonomi yg maju dan mapan, sampai2 mereka bisa membeli 1 skuadron sukhoi dg dibayar lunas, sedangkan kita beli 3 sukhoi ajah bayar nya lama minta ampun, karena pake kredit ekspor, maka dg kondisi yg timpang, mungkin mereka merasa lebih hebat, lebih kuat, sehingga bisa sekehendak hati berlaku kepada kita.

sbg negara yg cinta damai dan menganut paham bebas dan aktif, tntu kita jadi banyak bersabar thd tindakan2 provokatif yg pernah dilakukan malaysia. dari sekian banyak kasus yg pernah terjadi, setidaknya ada hikmah yg bisa kita petik. kini, pemerintah semakin berhati-hati dalam menjaga batas pulau terluar kita, misalnya pulau Nipah dikepulauan Riau yg terancam tenggelam, yg merupakan salah satu pulau terluar yg berbatasan dg malaysia dan singapur kini sudah direklamasi. mercusuar dibangun dg megah dan sang saka merah putih berkibar dg gagah diatsnya. begitu juga pulau2 terluar lainnya yg berbatasan dg negara tetangga juga semakin diperhatikan. ini berarti pemerintah kita mau belajar, karena kita semua tidak ingin dan tak sudi kehilangan pulau seperti sipadan dan ligitan lagi.

begitu juga dg budaya. hendaknya keanekaragaman budaya yg merupakan kekayaan nusantara harus senantiasa kita pelihara dan lestarikan. jangan sampai ada negara yg mengklaim budaya kita adalah budaya mereka.

2 komentar:

  1. malaysia emang fenomenal pak

    BalasHapus
  2. betul bung.. malaysia emang fenomenal dalam hal bikin kisruh dan masalah dg tetangga2 nya. terutama dg ''saudara tua'' yg tak pernah mereka akui. :D

    BalasHapus