Rabu, 25 Maret 2009

nusantara (sebuah renungan)


dari sabang sampai merauke, ujung barat hingga ujung timur Indonesia, berjajar pulau-pulau yang membentuk NKRI. telah sering kita dengar, waktu sekolah dari SD hingga SMA, nyanyian merdu guru2 sejarah, PPKN, pidato2 kepala sekolah hingga presiden, bahwa negeri ini, dari sabang sampai merauke kaya akan keragaman sumberdaya hayati, ragam etnik yang membentuk bangsa Indonesia, yang kaya akan budaya dan bahasa nya masing2. setiap etnik begitu berbeda, bahkan ada yang budayanya saling bertentangan satu sama lain. tapi lihatlah, semua perbedaan itu adalah anugerah tuhan yang luar biasa kepada bangsa kita. ingatlah selalu, kita adalah pancasila, kita adalah bhinneka tunggal ika, kita adalah bangsa Indonesia yang bisa hidup dengan damai dan bertoleransi dg sesama. sejarah telah mencatat, kita bisa bersatu padu, berjuang untuk bisa menghirup damainya udara kebebasan, untuk bisa mengatur hidup kita, diatas tanah kita sendiri. maka, jangan kita renggangkan persatuan itu sobat. siapapun dirimu, apapun latar belakang budayamu, ingatlah bahwa kita adalah satu, satu bangsa, satu bahasa, Indonesia.

ketika engkau ragu sobat, ketika engkau tergopoh-gopoh mencari jati diri bangsamu, ketika engkau tak dapat menemukan jiwa nasionalismemu, kembali lah kesejarah sobat, belajarlah darinya. bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa belajar dari sejarah, biarkan cerita pertempuran para pahlawan bangsa membakar semangat keindonesiaanmu. disitu, engkau akan temukan yang engkau cari : cintamu pada negeri ini. dengan belajar dari sejarah, kita belajar kembali tentang kekuatan persatuan, nasionalisme dan indahnya perbedaan. maka, kitapun akan hidup dengan damai, tenteram, dalam semangat untuk berbuat yg terbaik untuk bangsa dan negara kita.

berikut adalah sebuah rangkaian kalimat yang melukiskan tentang keindahan nusantara dan semangat untuk menghadapi tantangan bangsa, yang penulis kutip dari majalah Tempo, edisi 28 Dec '08 :

"tengok, negeri ini begitu kaya dan raya. lihat, manusia bangsa ini bisa bertahan dalam segala peradaban. tentu, kita bukan anak-anak nusantara yang takut menghadapi gelombang laut dan tak bernyali menata negeri. harapan itu tak pernah putus, untuk itu, hidup punya arti".

1 komentar:

  1. When you're soo far away from this country that we called home, yoo may know what nationalism means.

    It took 10276 miles for somebody who hates his own country so much, to sing "Indonesia Tanah Air Beta" with tears on his face.

    No, Tanah Air itu ga akan pernah bisa diubah, yang bisa diubah hanya warga negara di passport kita. =)

    BalasHapus