Sabtu, 28 Maret 2009

home, we're coming home again

sepenggal lirik lagu Greenday berjudul Homecoming, dari album terbaik mereka sepanjang masa "American Idiot" yang terlintas seketika dalam kepala, lalu kubiarkan ia mengalun indah via music player yg nampaknya sudah built-in didalam batok kepalaku. mungkin, karena hatiku sedang bereuforia, karena aku akan pulang, kekampung halaman. sebenarnya ini tak patut, sebab ini bukanlah utk bersenang-senang, lalu ketika teringat kalo ia memang suka dengan sesuatu yang bergenre pantai dan laut, maka ku biarkan saja ia bersenang ria, toh nanti ia juga akan diam dan sedih, ketika sudah tiba dan melaksanakan misi yang memang sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang simpai keramat dalam keluarga intinya. maka tak salah lagi, Homecoming akan menjadi original sound track tunggal selama aku dalam perjalanan nanti.

aku amat jarang pulang kampung, paling sering cuma setahun sekali. kepulanganku kali ini juga sama tujuannya dengan kepulanganku tahun-tahun sebelumnya. adalah sebuah ritual tradisonal tahunan yang membawaku kembali ketempat dimana aku pertama kalinya mulai belajar tentang kehidupan. ritual ini dalam bahasa mandarin disebut "ching ming", kalo bahasa hokian disebut dengan "cheng beng", ato "chi mia", sebuah ritual dimana kita mengunjungi makam leluhur kita, membersihkan (meninggikan tanahnya), bersembahyang dengan "kim" dan "gun", dan rupa2 aksesoris lainnya, kemudian berdoa untuk mereka. esensi dari Ching Ming adalah "hian cua", yaitu menempelkan kertas2 berwarna-warni diatas tanah makam leluhur. setelah hian cua baru dilaksanakan upacara persembahyangan. Budha dan Konfusius mengajarkan bahwa kita harus senantiasa menghormati leluhur kita. dan melalui ritual ching ming inilah, masyarakat etnis tionghoa seperti kami menunjukkan penghormatan kepada para leluhurnya. dipercaya ato tidak, ritual ini amat bermanfaat bagi para leluhur yang sedang "hidup" dialam lain.

dan aku, kami tepatnya akan mengunjungi makam papa. aku akan berangkat sendiri dari Pekanbaru, sedangkan kakakku berangkat juga sendiri dari Batam, dan kami akan bertemu diSelat Panjang untuk kemudian bersama-sama menuju kampung halaman via Speedboat dari Selat Panjang. mungkin kali ini rute kami akan sedikit berubah. kami tetap akan bertemu diSelat Panjang, tapi kami akan naik kapal motor keSelat Akar dulu, desa tempat Paman kami tinggal. disana, seperti rencana kakak, kami akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara ritual tersebut. baru esoknya, kami akan meminta paman untuk mengantar kami kekampung dengan pompong miliknya. kampung kami bernama Kuala Asam, merupakan daerah pesisir. nanti akan kuceritakan padamu sobat tentang kampung kami itu. bersabarlah. kini, aku sedang menghitung mundur waktu. sebab 4 hari lagi perjalanan akan dimulai. home, we're coming home again. to see u, the people that we miss all of our life. dad, wait for us. we're coming.

1 komentar:

  1. satu ritual orang Chines yang paling aku kagumi ya...ChingMing.

    Ritual Ching ming lebih penting dari tahun baru. Sejauh manapun , rata-rata pulang untuk pay2.

    semoga papamu disana, selalu bahagia.
    keluargamu selalu sejahtera :)

    BalasHapus